Sabtu, 26 Februari 2011

Pantai Sundak Sebelum Wisuda


Waktu itu sekitar satu minggu sebelum wisuda bareng temen2 kampus maen ke pantai sundak di Gunungkidul. Pantai sundak merupakan tempat yang menyenangkan. Sebuah pantai di wilayah kabupaten Gunungkidul, tepatnya di desa sidoharjo kecamatan tepus. Berada di jajaran pantai selatan berderet dengan pantai Kukup, Krakal, Drini, Sepanjang dan Pantai Baron.
Kesana bersembilan termasuk aku terus ada Dian, Ayu, Ardi, Lovi, Jarwo, Deden, Udin dan Amir. Kesananya naik mobil, hasilnya adalah usek2an di mobil (bayangkan!). Sebenenarnya belum pernah sama sekali kesana dan nggak tau jalannya jadi hanya ikuti penunjuk jalan dan nanya2 sama penduduk disana, dengan bonus nyasar beberapa kali, hehew!


Sesampainya disana langsung terlihat tempat parkir yang luas banget dan kalau menurutku sih bersih. Belum banyak pedagang karena belum begitu banyak yang tau, jadi suasananya asyik banget karena nggak terlalu rame. Kebanyakan yang datang kesana masih penduduk sekitar dan wisatawan lokal seputar jogja. Pantainya luas hampir mirip kute di bali tentunya tanpa surfer dan bule2 yang berjermur (jangan dibayangin kesitu karena pasti kecewa). Pasirnya putih dan ada bebatuan karang di sisi kanan kiri pantai.
Lembaran pasir putih terhampar di sepanjang bibir pantai memberikan kenyamanan mata yang memandang. Semilir angin di ujung dahan-dahan yang tumbuh mengitari pantai menyejukkan hati para pencari kedamaian. Perbukitan kapur di latar belakang pantai yang menjulang menambah keelokan pertemuan laut dan daratan pesisir selatan pulau Jawa
Sundak, perpaduan nama antara ASU (aku ora misuh lho, hahahaha) dan LANDAK. Bermula dari pertarungan antara ASU (anjing) dan Landak. Pergelutan yang meninggalkan jejak bagi penduduk sekitar akan adanya sebuah gua dengan sumber air tawar di dalamnya. Nama Sundak ternyata mengalami evolusi yang bukti-buktinya bisa dilacak secara geologis. Di bagian pinggir barat pantai terdapat masjid dan ruang kosong yang sekarang dimanfaatkan sebagai tempat parkir. Sementara di sebelah timur terdapat gua yang terbentuk dari batu karang berketinggian kurang lebih 12 meter. Memasuki gua, akan dijumpai sumur alami tempat penduduk mendapatkan air tawar.
Wilayah yang diuraikan di atas sebelum tahun 1930 masih terendam lautan. Konon, air sampai ke wilayah yang kini dibangun masjid, batu karang yang membentuk gua pun masih terendam air. Seiring proses geologi di pantai selatan, permukaan laut menyusut dan air lebih menjorok ke laut. Batu karang dan wilayah di dekat masjid akhirnya menjadi daratan baru yang kemudian dimanfaatkan penduduk pantai untuk aktivitas ekonominya hingga saat ini.

Ada fenomena alam unik akibat aktivitas tersebut yang akhirnya menjadi titik tolak penamaan pantai ini. Jika musim hujan tiba, banyak air dari daratan yang mengalir menuju lautan. Akibatnya, dataran di sebelah timur pantai membelah sehingga membentuk bentukan seperti sungai. Air yang mengalir seperti membelah pasir. Bila kemarau datang, belahan itu menghilang dan seiring dengannya air laut datang membawa pasir.
Yah, Sundak memang salah satu Pesona Gunungkidul yang masih terkubur, terkabur akan berita yang simpang siur. Sundak sebagai sebuah tonggak, bahwa Gunungkidul bukanlah kekerontangan namun sebuah keindahan nan eksotis.

Sumber asal usul sundak : www.wisatagunungkidul.com



0 komentar:

Posting Komentar